Assalamu’laikum
warohmah..
Mandi yang disunahkan ada 17 (ket-Bujairomi ‘alal khotib).
1.
Mandi jum’ah, meslkipun tdk wajib baginya sholat
jum’ah seperti perempuan dan ‘abd (budak).
Berdasarkan Hadits Nabi SAW:
إذا جاء أحدكم
الجمعة فليغسل
Ketika datang pada kalian semua hari
jum’ah, maka (disunahkan) mandi jum’ah.
(HR.Bukhiri II/356, Muslim II/579/846).
2. Mandi hari raya ‘Idul Fitri.
3. Mandi ghari raya ‘Idul Adha.
Disunahkan bagi semua muslim termasuk
perempuan yang Haid & Nifas, meskipun tdk bisa menghadiri sholat ‘aid,
dikarenakan 2(dua)hari raya tersebut yaumu zinah (hari berhias bagi semua muslim).
4. Mandi ketika akan menghadiri sholat
Istisqo’(sholat memohon hujan) dikarenakan akan berkumpul dengan orang lain.
5. Mandi akan melaksankan sholat khusuf
(gerhana bulan).
6. Mandi akan melaksankan sholat kusuf (gerhana
matahari).
7. Mandi setelah memandikan mayit,meskipun
bagi orang yang menanggung hadats besar (seperti perempuan Haid/ nifas) atau
memandikan yang dikategorikan ma’siat hukumya, spt memandikan perempuan
ajnabi(bukan muhrim) ataupun memandikan orang yang mati syahid.
Alasan dari memandikan maksiat disini
dikarenakan makruh hukumnya memandikan perempuan ajnabi (bagi laki-laki), dan haram memandikan orang yang mati syahid, akan
tetapi menurut Imam Imam Ashhobaroi memandikan perempuan ajnabi/orang yang mati
syahid tdk disunahkan.
(buka Bujairomi ’alal khotib juz:I/372).
Kesunahan ini berdasarkan hadits nabi:
من غسل ميتا فليغتسل ومن حمله فليتوضاء.
Barang siapa memandikan jenazah, maka
(disunahkan) mandi dan barang siapa membawa (menggotong) mayat, maka
(disunahkan) wudlu.
(H.R Abu Dawud III/551/ At-tirmidzi
III/118, Ibnu Majah I/480)
8. Mandi ketika masuk Islam meskipun bagi
murtad (keluar dari Islam lalu Islam kembali).
NB: waktu mandi setelah masuk memenuhi
persyaratan masuk Islam (membaca syahadatain) dan bukan ketika baru mempunyai
akan masuk Islam.
9. Mandi ketika sembuh dari majnun (gila).
10. Mandi ketika sembuh dari penyakit ayan, meskipun Cuma
sebentar.
11. Mandi ketika akan Ihrom, baik bagi jemaah Haji/Umroh.
12. Mandi ketika akan memasuki daerah makkah
Al-Mukarromah.
13. Mandi ketika akan wuquf di Arofah bagi jemaah
haji/umroh.
14. Mandi ketika akan mabit (menginap)
dimuzdalifah.
15. Mandi ketika akan melempar jumroh. Pelaksanaannya pada
tiap hari pada hari tasyriq(tgl: 11/12/13Dzul hijah)
Lebih utama pekaksanaannya setelah zawal
(matahari sudah condong ke-arah barat/ sedikit senbelum wakhtu sholat dzuhur)
dan pada fajar (pagi).
قال
الخطيتب: والأفضل كون الغسل بعد الزوال ويدخل وقته بالفجر اهــــ
· Al-Khotib As-Sarbini dalam kitabnya
Bujairomi ‘alal khotib berkata: dan diutamkan adanya mandi (sunah) setelah
waktu zawal dan pada waktu fajar(pagi).
16. Mandi ketika akan thowaf Ifadhoh.
17. Mandi ketika akan thowaf wadha’.
NB: Dari sekian kesunahan mandi diatas, tentunya sudah
menjadi kebiasaan kita semua ketika acap kali melakukan sederetan Ibadah-ibadah
diatas. Dan perlu diingant tdk mendapat kesunahan jika tdk diniatkan Itba’
sunah Rosul dan memenuhi kesunahan mandi yaitu membasahi semua anggota badan
sebahgaimana mandi wajib pada umumnya.
Wallohu a’lam..
Semoga manfaat...
Wassalamu a’laikum warohmah..
0 comments:
Post a Comment