بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله ربّ العالمين والصلاة والسلام علي
سيدنا محمد صلي الله عليه وأله ومن تبعهم بإحسان إلي يوم الدين.
قال الله تعالى في كتابه العزيز الحكيم : من
يعمل سوءا يجزبه..... الأية (النساء :123)
Man ya’mal su_an yujza bihi.... A-Ayah (Q,S Annisa’: 123)
Barang siapa
mengerakan suatu amal keburukan, maka baginya balasan dari apa yang diperbuatnya.
(al-qur’an).
حديثنا أبوا اليمــان الحكيم بن نافع أنا شعيب عن الزهري
أخبرني عروة بن الزبير أن عائشة رضي الله عنهاقالت: قال رسول الله صلى الله عليه
وأله وسلم: ما من مصيبة تصيب المسلم الّا كفار الله بها عنه, حتى الشوكت يشاكها
TSRXأخرخه البخاري من رقم:
Dalam hadits Riwat Imam Bukhori dijelaskan, bahwa St
Aisyah RA berkata, bersabda Rosululloh SAW: Tidak ada suatu musibah yang
menimpa seorang Muslim, kecuali.. Alloh Ta’ala melebur atasanya dosa-dosanya.
Sehingga menimbulkan rasa rindu untuk ditimpa suatu musibah (HR Bukhori).
·
Penyakit
Secara pengetian, kita sangat faham dengan apa itu
yang dinamakan penyakit, karena kita sebagaimana manusia semestinya yang tidak
mungkin bisa dipungkiri pasti pernah merasakannya. Macam-macam penyakit ada 2macam pertama; penyakit dhohir
(penyakit badan) dan penyakit Hati, sebagaiman termaktub dalam kitabullh “fi_qulu_bihim
Marodun fazadahumullohu marodo(QS Al-Baqoroh:10)_” dalam hati mereka
terdapat penyakit hati lalu Alloh ta’ala menambahkan penyakit hati mereka
(orang kafir)... (Al-Ayah). Akan tetapi kali ini kita hanya membahas tentang
penyakit dhohir (penyakit badan) yang menimpa seorang muslim saja.
· Penyakit
seorang muslim adalah tempat melebur dosa-dosanya.
Firman Alloh
ta’ala “Man ya’mal su_an yujza bihi”potongan (Q.S An-Nisa’:123) diatas,
Al-Karmani mengomentarinya; ayat tersebut adalah Umum, maknanya setiap orang
yang melakukan suatu amal buruk pasti hukum karma baginya. Kemudia Ibnu Munir berkata:
Ayat tersebut maksudnya “bahwa
setiap penyakit akan menggugurkan tiap-tiap dosa (kesalahan)” oleh karenanya sebagai seorang mukmin wajib percaya bahwa semua
penyakit yang menimpa seorang hamba, semua itu tidak jauh dari titahnya.
Pendapat Ibnu
Munir tersebut diatas juga merujuk pada riwayat dari sahabat Hasan dan Zaid RodliAlloh
anhuma yang dinuqil oleh Ibnu Hajar Al-Asqolani dalam sarah Hadits Bukhori, bahwa
QS Annisa’:123 tersebut diatas
dikhususkan pada pembahasan “kafarat dari kesalahan (dosa)” kemudian
dikuatkan oleh hadits tersebut tersebut diatas.
Lebih jelasnya
lagi merujuk pada “asbabun nuzul ayat yang saya nuqil diatas”(QS.An-nisa’:123).
Dari Riwayat Imam Ahmad dan
dinyatakan riwayat yang Shohih Oleh Ibnu Hibban yang mengambil riwayat dari
Ubaidah Bin Amir dari A’isyah RodliAllohu anha “ada seorang lelaki, ketika membaca ayat
(man ya’mal su_an yujza bihi) lalu berkata pada dirinya sendiri “sesungguhnya
kita akan dibalas dari perbuatan kita, aduh sungguh kerusakan bagi diri
kita.....! kemudian datang Rosululloh ﷺ
sraya bersabda :Na’am...ya benar, orang yang melakukan amal
kemaksiatan akan dibalas didunia dengan perkata yang menimpanya (sebagai
kafarat peleburan dosanya).
Dalam riwayat
Imam Ahmad yang lain dan juga dishohihkan Oleh Ibnu Hibban dikatakan:
Suatu ketika
Abu Bakar As-Shiddiq berkata kepada Rosululloh ﷺ:
Ya..... Rosululloh ﷺ bagaimana
mengamalkan ayat ini
“من يعمل سوءا يجزبه..... الأية?”
Artinya; Barang
siapa melakukan amal kesalahan akan mendapatkan balasan dari perbuatannya.
فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَمَّا أَنْتَ يَا أَبَا
بَكْرٍ وَأَصْحَابُكَ المُؤْمِنُونَ ، فَتُجْزَوْنَ بِهِ فيِ الدُّنْيَا ، حَتَّى تَلْقُوا
اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَلَيْسَتْ لَكُمْ ذُنُوبٌ ، وَأَمَّا الْآخَرُونَ فَيُؤخَّرُ
ذَلِكَ لَهُمْ حَتَّى يُجْزَوْا بِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ
Kemudian Rosululloh
SAW bersabda: Engkau wahai Abu Bakar... dan saudara-saudaramu yang beriman
(kesalahnnya) dibalas didunia, sehingga ketika sudah bertemu Alloh ta’ala
kalian semua sudah tidak terbebani dengan dosa kalian. Adapun yang lain (orang
yang tdk beriman) dibalas (dengan siksaan) diakhirat.
KESIMPULAN
·
Tetep sabar dalam musibah yang diberikan oleh Alloh ta’ala.
·
Dalam keadaan sakit tetep sunah untuk berobat kpda
dokter.
·
Selalu menjaga husnudzon kepada Alloh ta’ala.
0 comments:
Post a Comment